Bakteri lipolitik dapat memproduksi enzim lipase melalui proses
fermentasi. Fermentasi merupakan proses terjadinya perubahan kimia pada suatu
substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikrooganisme.
Fermentasi dapat berlangsung dengan menggunakan ekstrak enzim yang berfungsi
sebagai katalisator reaksi (Suprihatin 2010). Pengaturan kondisi proses fermentasi meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a.
Komposisi
media
Komposisi media
yang dipilih harus cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang berfungsi sebagai
sumber makanan bagi mikroorganisme. Nutrisi tersebut terdiri dari C, N, P, S,
Fe, dan Mg serta vitamin. Mikroba dibiakkan dalam campuran minyak 1% - 3% untuk
memperoleh hasil fermentasi yang baik. Menurut Stanbury dan Whittaker (1984),
enzim hanya dapat diproduksi bila ada senyawa yang menginduksinya.
b.
Induser
dan represor
Induser atau
substrat merupakan suatu zat yang mampu memacu kerja mikroorganisme untuk
menghasilkan suatu enzim tertentu. Untuk memproduksi enzim lipase biasanya
digunakan induser atau substrat yang berhubungan dengan minyak, lemak, atau
asam lemak, seperti minyak sawit atau minyak zaitun. Represor pada produksi
enzim lipase berupa sumber karbon sederhana,
yaitu mono dan disakarida. Jika hanya terdapat substrat glukosa maka enzim
lipase tidak disintesis (Benjamin & Pandey 1996).
c.
pH dan
Suhu
Pertumbuhan
mikroorganisme dipengaruhi oleh pH, dan biasanya pH optimum pertumbuhan sel
berbeda dengan pH optimum aktivitas enzim. Pada umumnya pH optimum untuk
beberapa enzim adalah sekitar larutan netral atau asam lemah. Reaksi–reaksi
enzimatik sangat dipengaruhi oleh suhu. Suhu dapat menentukan aktivitas
maksimum dari enzim. Suhu optimum tergantung pula pada jenis enzim, susunan
cairan, dan lamanya percobaan.
d.
Aerasi
dan pengadukan
Aerasi berfungsi
memasok oksigen untuk pertumbuhan sel, sedangkan pengadukan berperan agar
campuran fermentasi menjadi homogen.
Proses pemisahan enzim lipase dari
larutan fermentasi adalah dengan menggunakan cara sentrifugasi. Sentrifugasi merupakan suatu cara pemisahan yang
berdasarkan kepada perbedaan kecepatan sedimentasi dari partikel-partikel
molekul yang disebabkan oleh adanya gaya sentrifrugal. Tujuan
dari cara ini adalah untuk memisahkan
endapan yang sukar disaring dengan saringan biasa (filter), dimana zat terlarut dapat dipisahkan dengan cepat menuju
pusat medan sentrifugal.
Dalam
hal ini partikel mula-mula terdistribusi secara merata di dalam larutan, pada
suatu kecepatan perputaran tertentu akan bergerak meninggalkan larutan induknya
dan bila partikel-partikel terlarut tersebut lebih besar dari partikel pelarut,
maka akan memisah dan terjadi pengendapan. Sebaliknya partikel-partikel yang
memiliki berat jenis lebih kecil dari pelarutnya, akan terapung di permukaan.
Pada saat kesetimbangan tercapai, dimana konsentrasi zat terlarut di bagian
atas lebih kecil dari pada konsentrasi bagian bawahnya, maka pada saat itulah
terjadi pengendapan (Dali dkk. 2011).