Monday, 7 October 2013

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung. Bilamana penyempitan ini menjadi parah maka dapat terjadi serangan jantung. Adapun penyempitan pembuluh arteri ke otak dapat menimbulkan stroke. Otot jantung diberi oksigen dan nutrisi yang diangkut oleh darah melalui arteri-arteri koroner utama yang bercabang  menjadi sebuah jaringan pembuluh lebih kecil yang efisien. Sedangkan arteri  ke otak yang mengangkut substansi.
a.        Penyempitan pada arteri koroner
Seperti telah disebutkan, untuk berfungsi dengan baik dan memompa darah ke seluruh tubuh, otot jantung membutuhkan penyediaan darah yang cukup untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari seperti berjalan kaki dan gerak badan. Dengan tubuh yang semakin tua dan memburuk oleh macam-macam faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, merokok,  dan konsetrasi kolesterol darah yang abnormal, pembuluh menjadi usang, dan pembuluh arteri koroner menjadi sempit dan tersumbat persis seperti karatan pada korosi pipa air.
Mengeras dan menyempitnya pembuluh darah oleh pengendapan kolesterol, kalsium,  dan endapan lemak berwarna kuning dikenal sebagai aterosklerosis. Bila terdapat kekurangan aliran darah ke otot jantung karena penyempitan, maka kondisi ini mulai sewaktu usia muda dan berkembang pada tingkat individual yang berbeda-beda sesuai dengan hadirnya “faktor-faktor resiko”. Penyakit jantung iskemik biasanya mulai nampak pada umur setengah tua ketika urat nadi koroner mulai tersumbat sehingga suplai darah tidak cukup untuk memenuhi keperluan jantung.
Disamping itu, dinding pembuluh arteri koroner oleh sesuatu sebab dapat berkerut ( spasm ) dengan akibat menyempitnya saluran pembuluh secara tiba-tiba, sehingga penderita merasakan nyeri dada, bahkan sampai terjadi serangan mendadak.
Angina Pectoris
Jika ada beban ekstra yang dialami jantung, misalnya dengan mendaki sebuah bukit atau membawa beban berat, kekurangan oksigen ke otot jantung menyebabkan dada sakit, dan dikenal dengan angina pectoris. Bila beban jantung itu dikurangi dengan beristirahat, rasa sakit itu hilang. Sakit angina yang khas itu adalah sesak nafas ditengah dada yang bisa menyebar sampai leher dan rahang, pundak kiri atau kanan, lengan dan bahkan sampai punggung. Kadang-kadang angina dirasakan dengan sulit bernafas. Angina merupakan sebuah pertanda atau peringatan bahwa terdapat penyempitan urat nadi koroner yang mengakibatkan suplai darah tidak cukup ke otot jantung pada waktu upaya ekstra seperti tersebut diatas. Tetapi tidak semua nyeri seperti diatas selalu disebabkan oleh angina, mungkin oleh penyakit yang disebut cardiac neurosis.
b.        Serangan jantung atau myocardial infarction
Apabila aliran darah didalam urat nadi koroner itu terhalang secara total, maka bagian otot jantung yang bersangkutan mengalami kerusakan dan ini dikenal sebagai serangan jantung akut atau “acute myocardial infarction (AMI). AMI umumnya disebabkan oleh penybatan arteri koroner secara tiba-tiba, karena pecahnya plak lemak atherosclerosis pada arteri koroner. Plak lemak tersebut menjadi titik-titik lemah dari arteri itu dan censerung untuk pecah. Ketika pecah dilokasi tersebut, gumpalan terbentuk dengan cepat yang mengakibatkan penghambatan (okulasi) arteri yang menyeluruh, serta memutuskan aliran darah ke otot jantung. Ini mengakibatkan rasa sakit dada yang hebat pada pusat dada dan menyebar sampai lengan atau leher. Sakit dada tersebut diikuti dengan berkeringat dan nafas pendek. Pada serangan jantung akut, pasien bisa hilang kesadarannya. Untuk mengatasi okulasi diatas diadakan suatu tindakan untuk membuka kembali saluran arteri yang buntu dengan menggunakan obat tertentu yang mampu melarutkan gumpalan yang menyumbat.
Begitu gangguan aliran darah ke otot jantung terjadi, otot jantung yang bersangkutan menjadi menghitam. Kalau penghentian aliran darah ke otot itu cukup lama, otot jantung akan mati dan tidak dapat pulih. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa jika darah dapat dialirkan dengan cepat ke otot jantung yang bersangkutan, maka pemulihan fungsi otot jantung tersebut bisa terjadi. Pada umumnya, waktu amatlah menentukan. Penelitian juga membuktikan bahwa pemulihan aliran darah ke otot jantung memiliki manfaat terbesar pada jam pertama serangan jantung terjadi dan setelah itu peluang potensi pemulihannya menurun dengan cepat.
Banyak orang menunda mencari pertolongan medis, karena berfikir bahwa rasa sakit akan hilang dengan sendirinya. Ini akan berakibat fatal. Lebih setengah dari semua kematian karena serangan jantung terjadi dalam beberapa jam pertama. Waktu berharga bisa hilang bila tidak dilakukan tindakan yang tepat dan cepat. Karena itu hendaklah selalu diingat bahwa lebih awal seorang korban  serangan jantung dapat sampai di rumah sakit, akan semakin baik harapan hidupnya dan yang lebih penting adalah kemungkinan menyelamatkan kerusakan otot yang lebih luas.


Sumber : Iman Soeharto 2002  
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment