- Bentuk koloni, diamati apakah berbentuk bulat sempurna, bulat lonjong ( oval ), atau tidak beraturan.
- Ukuran koloni, diukur diameter koloni dengan menggunakan jangka sorong.
- Kromogenesis ( pigmentasi ), hasil metabolit sekunder dari bakteri yang diekskresikan ke medium, warnanya beragam : putih, coklat, merah, ungu, dll.
- Elevasi koloni, dilihat dari tampak samping ketinggian ( elevasi ) koloni.
- Tepi koloni, dilihat bagian tepi koloni apakah halus, bergerigi, bergelombang, berfilamen atau tidak beraturan.
- Permukaan koloni, halus, kasar, bergelombang, glistening rough, dull ( opposite of glistening ), rugose ( whinkled ).
- Konsistensi, butyrous ( buttery ), viscid ( lengket dan susah untuk dilepaskan ), brittle / friable ( kering dan remah ), mucoid ( berlendir ).
- Emulsifiabilitas koloni, tingkat mudah sukarnya membentuk emulsi. Apakah koloni mudah menjadi suspensi granular atau tidak dapat membentuk emulsi.
- Bau, apakah koloni berbau atau tidak. Jika koloni berbau, seperti apa baunya.
Berbagilah dari hal yang sederhana, selagi diberi kesempatan. Apalagi kalo itu hal yang gratisan..!!!
Wednesday, 2 October 2013
Parameter Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengamatan morfologi bakteri adalah :
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)