Saturday 9 February 2013

Life Begins at 30

           Benarkah hidup dimulai pada usia 30 - an? Mengapa pertanyaan itu muncul ke permukaan? 
Maksud dari hidup dimulai pada usia 30  itu adalah terbukanya pikiran dan keberanian seseorang untuk menentukkan pilihan dan mulai menikmati hidup tanpa harus bingung membuat keputusan lagi. Wawasan bertambah luas dan opini mengenai sesuatu hal bisa dilihat dari berbagai sudut pandang berbeda.
           Saat usia 20-an, kita merasa merasa menjadi manusia yang paling bebas, bebas memilih dan bereksperimen. Namun, seringkali kita lupa risiko yang diakibatkan dari hal yang dilakukan.  
           Seiring bertambahnya usia, memasuki usia 30-an, kepribadian dan sikap seseorang sudah bertambah dewasa. Hal ini terlihat dari matangnya keputusan yang dibuat, impian yang ingin dicapai, dan kesiapan menerima segala konsekuensi yang ada tanpa bersikap egois. Kita sudah lebih mandiri serta mampu mengatasi berbagai tantangan dan hambatan dalam hidup. Kebanyakan orang di usia ini sudah mulai menikmati kemapanan dalam hidup. Mereka memiliki keluarga dan perekonomian yang mulai stabil.
           Hal yang terasa indah hidup di usia 30 adalah saat menyaksikan keluarga kecil kita sudah mulai bergerak menuju kesejahteraan yang mencukupi. Kita tak perlu lagi mencari - cari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun mencari calon pendamping hidup.
           Hidup sudah memiliki tujuan yang jelas dan tidak ada lagi kata "Labil " dalam keseharian. Semua hal sudah dapat dibayangkan sebab akibatnya sehingga kita bisa mengambil keputusan dengan lebih matang. Ya, banyak orang setuju jika hidup dimulai pada usia 30 karena untuk mulai di usia 40 rasanya terlalu lama menunggu. Kreativitas orang semakin hari semakin terasah dan muncul di usia yang begitu muda sehingga untuk menikmati hasilnya tidak perlu waktu yang lama. Kesuksesan sudah diambang mata bagi mereka yang dapat melihat jelas dan menentukan pilihan lalu membuat keputusan yang benar.
            Jadi, jangan menunda - nunda waktu yang ada, berikan yang terbaik yang kita punya untuk melakukan sesuatu  yang disenangi. Maksimalkan potensi dan hobi yang dimiliki agar membuahkan hasil. Misalnya, pemain sepakbola yang telah membuat skor di suatu pertandingan tentunya ingin menciptakan lebih banyak skor di permainan berikutnya. Itulah kerja keras dan semangat yang tak pernah padam..


Oleh : Astri Novia & Natar Adri


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment