Triasil Gliserol Hidrolase atau lipase
merupakan suatu asil hidrolase yang bersifat dapat larut dengan baik dalam air.
Lipase memiliki peranan yang penting dalam pencernaan suatu senyawa lemak.
Enzim ini mengkatalisis reaksi hidrolisis lemak dan minyak dengan cara
memutuskan rantai panjang trigliserida pada lemak menjadi bentuk lipid
polarnya.
Enzim lipolitik ini juga mampu mengkatalisis berbagai macam
reaksi, seperti hidrolisis, esterifikasi, alkoholisis, dan aminolisis. Lipase
dapat diproduksi oleh berbagai jenis mikroba, seperti Pseudomonas aeruginosa, Serratia narcescens, Staphylococus aureus dan
Bacillus subtilis. Contoh reaksinya
pada gambar berikut :
Lipase bekerja pada persinggungan
perhubungan antara air dan molekul trigliserid, dan absorpsi interfasial enzim
merupakan langkah penting dalam proses katalisis.
Lipase lipoprotein adalah enzim yang
menghidrolisis trigliserid dalam kilomikron dan VLDL yang bersirkulasi. Enzim
ini mungkin bekerja pada permukaan sel endotelial kapiler. Enzim tersebut
diaktifkan oleh apoprotein C – II, satu dari protein berberat molekul rendah
yang ada dalam VLDL dan HDL. Lipase lipoprotein ada dalam berbagai jaringan,
termasuk jaringan adipose, kelenjar mama, dan jantung (Rex Montgomery et al.1993).
Lipase juga dapat mengkonversi bahan
minyak nabati menjadi metal ester ( biodiesel ) dengan tingkat kemurnian yang
tinggi karena gliserol dapat dengan mudah dipisahkan. Penggunaan lipase dipilih
karena keaktifannya untuk reaksi yang berulang dan penggunaan enzim atau selnya
dapat dalam bentuk imobil.
Salah satu kendala utama
trasnsesterifikasi dengan katalis lipase adalah gliserol yang dihasilkan dapat
secara kompetitif akan menghambat aktivasi lipase dengan menutup permukaan sisi
aktifnya.
Enzim lipase dalam cairan pangkreas
berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak,
gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol. Aktivitas enzim lipase dapat
bertambah dengan adanya ion Ca2+ asam empedu, dan bekerja pada pH
7,0 sampai 8,8. Pemecahan lemak dalam pangkreas dibantu garam empedu yang
berfungsi sebagai emulgator, maka lemak dipecah-pecah menjadi partikel-partikel
kecil. Pemecahan lemak dalam usus tidak berlangsung secara sempurna menjadi
gliserol dan asam lemak, tetapi masih terdapat digliserida dan monogliserida
hasil samping gliserol dan asam lemak.
Lemak terserap oleh tubuh dalam bentuk
trigliserida yang mengandung satu molekul monogliserida dan dua molekul asam
lemak bebas, apabila aktivitas enzim lipase meningkat akan meningkatkan
penyerapan monogliserida dan asam lemak yang berpengaruh pada obesitas,
sehingga perlu menghambat proses absorpsi lemak dengan menghambat aktivitas
enzim (Rahardjo 2005).
Pada dasarnya sumber – sumber lipase
dapat dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu dari mamalia, tumbuhan, dan
mikroba. Lipase yang berasal dari mamalia dikelompokkan menjadi :
1) Lipase
pada sistem pencernaan, seperti lingual, lambung, dan pankreas.
2) Lipase
pada jaringan, seperti hati, paru – paru, jantung dan ginjal.
3) Lipase
dalam air susu.
Lipase yang bersumber dari tanaman,
dikelompokkan kedalam tiga jenis yaitu :
1) Triasilgliserol
lipase, terdapat pada tanaman jagung, minyak sawit, kacang, beras, dan kentang.
2) Silhidrolase,
dapat diperoleh dari tanaman kentang.
3) Phospolipase,
dapat diperoleh pada tanaman seledri,kol, dan kacang.
4) Liphospolipase,
terdapat dalam tanaman gandum.
Sedangkan lipase yang dihasilkan oleh
mikroba dibedakan menjadi tiga jenis sumber, yaitu :
1) Bakteri,
seperti lipase Staphylococus aureus, Bacillus, Pseudomonas,dan Miraxella.
2) Kapang,
seperti lipase Penicillium camberti, Geotrichum candidum, dan Mucor meihei.
3) Khamir,
seperti lipase Candida antartika,C.
rugosa, dan C. cylindraceae.